Friday, 28 June 2013

Bidadari-Bidadari Surga

BIDADARI BIDADARI SURGA
TERE LIYE
Penulis Novel Best Seller
Hafalan Shalat Delisa & Moga Bunda Disayang Allah
1
EMPAT PENJURU
"PULANGLAH. Sakit kakak kalian semakin parah. Dokter bilang mungkin minggu depan,
mungkin besok pagi, boleh jadi pula nanti malam. Benar-benar tidak ada waktu lagi. Anak
anakku, sebelum semuanya terlambat, pulanglah...."
Wajah keriput nan tua itu menghela nafas.
Sekali. Dua kali. Lebih panjang. Lebih berat. Membaca pesan itu entah untuk berapa kali
lagi. Pelan menyeka pipinya yang berlinang, juga lembut menyeka dahi putri sulungnya,
wanita berwajah pucat yang terbaring lemah di hadapannya. Mengangguk. Berbisik lembut:
"Ijinkan, Mamak mengirimkannya, Lais.... Mamak mohon...."
Pagi indah datang di lembah itu.
Cahaya matahari mengambang di antara kabut.
Embun menggelayut di dedaunan strawberry. Buahnya yang beranjak ranum nan
memerah. Hamparan perkebunan strawberry terlihat indah terbungkus selimut putih sejauh
mata memandang.
Satu bilur air mata akhirnya ikut menetes dari wanita berwajah redup yang terbaring tak
berdaya di atas tempat tidur. Mereka berdua bersitatap satu sama lain, lamat-lamat. Lima
belas detik senyap. Hanya desau angin lembah menelisik daun jendela. Ya Allah, sungguh
sejak kecil ia menyimpan semuanya sendirian. Sungguh. Demi adik-adiknya. Demi
kehidupan mereka yang lebih baik. Ia rela melakukannya. Tapi, sepertinya semua sudah usai.
Waktunya sudah selesai. Tidak lama lagi.
Sudah saatnya mereka tahu. Sudah saatnya....

Perempuan berwajah pucat di atas ranjang berusaha tersenyum, dengan sisa-sisa tenaga.
Sedikit terbatuk, bercak darah merah mengalir dari sela bibir bersama dahak. Bernafas sesak.
Semakin kesakitan. Namun sekarang muka tirusnya mengembang oleh sebuah penerimaan. Ia
perlahan mengangguk.
Tangan tua itu demi melihat anggukan putri sulungnya, tanpa menunggu lagi gemetar
menekan tombol ok. Message transmitted.
Maka! Dalam hitungan seperjuta kedipan mata.
Melesat Berpilin. Berputar.
Seketika saat tombol ok itu ditekan, jika mata bisa melihatnya, bak komet, bagai anak
panah, macam rudal berkecepatan tinggi, 203 karakter SMS itu berubah menjadi data binari
0-1-0-1! Menderu tak-tertahankan menuju tower BTS (base transmitter station) terdekat.
Sepersekian detik lagi lantas dilontarkan sekuat tenaga menuju satelit Palapa C-2 ratusan
kilometer di atas sana, berputar dalam sistem pembagian wilayah yang rumit, bergabung
dengan jutaan pesan, suara, streaming gambar, dan data lainnya dari berbagai sudut muka
bumi (yang hebatnya tak satupun tertukar-tukar), lantas sebelum mata sempat berkedip lagi,
pesan tersebut sudah dilontarkan kembali ke muka bumi! Pecah menjadi empat.
Bagai meteor yang terbelah, pecahan itu berpendar-pendar sejuta warna menghujam ke
empat penjuru dunia.
Empat nomor telepon genggam!
Tak peduli di manapun itu berada. Tak peduli sedang apapun pemiliknya. Kabar itu
segera terkirimkan. Melesat mencari empat nomor telepon genggam yang dituju.

TERUSKAN MEMBACA DOWNLOAD DISINI

0 komentar:

Post a Comment

◄ Next Next ►
 

Feedage Grade B rated

SEO Stats powered by MyPagerank.Net Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net
Flag Counter


Saya membuat blog hanya untuk bersenang-senang untuk mengisi waktu luang, sekaligus dapat banyak teman dan manfaat yang bisa saya peroleh dari membuat blog...!

Follow me on:
- Facebook
- Twitter

Terima kasih

Mohon maaf apabila ada kekurangan dalam penulisan blog ataupun upload, karena saya hanyalah manusia yang tak luput dari lupa, terima kasih atas kunjungannya sobat...!

Hormat saya,


You can follow my site...!

ping fast  my blog, website, or RSS feed for Free Ping your blog, website, or RSS feed for Free My Ping in TotalPing.com Software Top  blogs Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net